Postingan

Step Towards Syar'i

Gambar
Step towards Syar’i Oleh Puspita Dewi Rahayu Terlahir dari keluarga yang biasa saja, dalam artian tidak terlalu memahami ilmu-ilmu islam dengan baik. Memakai kerudung masih pasang−lepas. Sudah ada keinginan dalam diri untuk menutup aurat tapi masih takut tidak konsisten. Pada akhirnya aku memutuskan memakainya, dengan niat tidak akan melepasnya lagi. Aku kerja di Sungai Lilin, kerja di toko bangunan dan pemiliknya orang cina. Dia orang yang sangat tekun dengan agamanya, dekat dengan pendeta, di rumahnya banyak patung Yesus, setiap sore beliau selalu menghidupkan nyanyian-nyanyian tentang Yesus. Waktu itu aku masih pakai kerudung yang tipis seperti saringan santan, masih pakai celana jeans dan baju kaos dimasukkan ke dalam celana. Setelan seperti itu menurutku sangat keren. Aku kerja bersama teman sekelas saat SMA, namanya Hadis. Kalau dekat waktu siang, kami masak, sedangkan toko yang jaga pegawai laki-laki. Setelah selesai masak, kami siapkan makanan di meja makan untuk keluarga pe

Jangan Kasih Kendor

Gambar
Jangan Kasih Kendor Oleh Puspita D. Rahayu Ke-aku-an yang tinggi membuat seseorang merasa; aku tidak butuh mantra-mantra. Ketika dunia meminta kita melakukan apa saja, tidak sadar rasa ingin dilihat, ingin dianggap hebat ternyata telah menjatuhkan, menjauhkan seseorang dari ketenangan dan kedamaian sejati. Terkadang kita harus memaksakan diri. Bukankah kebiasaan dihasilkan dari pilihan-pilihan yang dipaksakan? Seperti makan, tiga kali sehari. Tidak boleh kurang, harus teratur untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Seperti itu juga agar mendapatkan jiwa yang tenang, harus konsisten dan teratur dengan asupan-asupan untuk kesehatan jiwa. Dunia memperdaya kita untuk terus mempercantik raga sehingga lupa mempercantik jiwa. Sebagian orang merasa malas membaca Al-Qur’an padahal itu adalah mantra-mantra yang tidak tertandingi kemasyhurannya. Sebagian orang tidak punya waktu untuk membaca Al-Quran karena sibuk dengan urusan dunia. Sebagian menganggap remeh, petunjuk yang bisa membawa kita ke